semburat awan bergerombol
menyambut kedatanganku
udara dingin juga tak ingin kalah
mereka lebih dulu menyapa sendi-sendi jemariku
hingga lepas tombak-tombak penahan tubuhku
berselimut awan
bertemankan cahaya langit
membakar kulit dingin menjadi panas
menerka-nerka kekuatan untuk mencapai puncak
dengan niat yang melebihi angka seratus persen
hingga kaki pun terasa mengawang
tanpa menghiraukan lumpuh yang datang
karena semua terbayar dengan indah
menyambut kedatanganku
udara dingin juga tak ingin kalah
mereka lebih dulu menyapa sendi-sendi jemariku
hingga lepas tombak-tombak penahan tubuhku
berselimut awan
bertemankan cahaya langit
membakar kulit dingin menjadi panas
menerka-nerka kekuatan untuk mencapai puncak
dengan niat yang melebihi angka seratus persen
hingga kaki pun terasa mengawang
tanpa menghiraukan lumpuh yang datang
karena semua terbayar dengan indah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar