Rabu, 10 Oktober 2012

Hp ku dimana?

Malam selasa yang menyenangkan sambil menyantap sate yang gue titip sama si oni, tiap gue makan pasti ada kata-kata rutin untukku dari si cece dan si oni. "sabar ber, sabar makannya" heehe,, gue kalo makan katanya seperti orang ga ketemu nasi setahun. lahap banged dengan gerakan tangan dan gigi yang cepat mengunyah. 
Si oni disebelah aku juga makan sate, tapi tiba-tiba dia bicara sedikit berteriak,, Hp ku dimana? dia berhenti makan, dan mulai mencari Hpnya di lemari, di atas kasur dan di bawah bantal. gue menanggapainya dengan tenang, karna gue pikir dia hanya lupa meletakkan hpnya dimana. si oni bukan tipe orang yang teledor meletakkan barang-barang di sembarang tempat. kasurnya selalu rapi, tapi entahlah untuk isi lemarinya. hehe,,
ternyata kepanikannya berlanjut, hpnya benar-benar tidak ada, gue mau misscall hpnya mana tau dia tersembunyi di suatu tempat, dan jika dihubungi akan berbunyi, tentu telinga si oni akan mencari sumber suara. mulai mengambil hp, ada yang mengangkat, suara perempuan, wah,, siapa ni? ternyata operator kartu xl yang memperingatiku untuk tidak menelpon, haha #pulsasekarat
maklum lagi bokek-bokeknya, dan mulai jarang isi pulsa dan makek pulsa pun diupayakan sehemat mungkin.
oni semakin panik, berlari keluar kamar, meminta bantuan anggota Phonpute (pemondokan putri) yang lain untuk menghubungi Hpnya. 
"cari keluar oni, mungkin jatuh dijalan, tertinggal di tempat fotokopi atau tinggal waktu beli sate" kata gue
"ah,, iya kak" jawabnya dengan nada panik
gue bisa melihat dari matanya dia minta ditemani keluar mencari hpnya. gue langsung inisatif bertanya, "mau ditemani?"
dengan wajah cemas dan tatapan mata yang butuh pertolongan orang lain si oni menjawab pertanyaan gue "eeeeeeeh,, iya kak" 
gue menyelesaikan makan sate yang tinggal satu suap, dan bergegas mengambil jaket bola (garuda didadaku) di padu dengan jilbab sorong berwarna coklat.
belum jauh dari tempat kos salah satu teman kami di phonpute, namanya si jejel, dia memanggil kami "oni kesini lah, ada yang ngangkat telponnya,"
"siapa?" kata oni
"bang ucup" jawab si jejel
"ooo,,, bang ucup" dia menanggapi ucapan sijejel dan langsung menggandeng tanganku untuk menyamakan langkah menemui bang ucup, siapa bang ucup?, bang ucup merupakan pegawai disalah satu fotokopi xasuku didekat kos kami, masih muda umurnya sekitar 23 tahun #mungkin, dengan kulit putihnya, alis tebal, gaya cool, hidung mancung, bisa dibilang sedap dipandang mata.
gandengan si oni ga lepas-lepas dengan langkah kaki yang cepat. aduuhh,, si oni ga nenggang banged, gue kan habis makan, mana nasinya belum turun semua ke lambung, makan aja cepet2, (ikutan panik ngurus Hp si oni)
"aduuh,, on,, pelan-pelan aja jalannya, nasinya belum turun nih, lagian Hpnya kan udah selamat, tinggal dijemput aja" (sambil megang perut dan wajah meringis)
si oni langsung ketawa kecil dan melepaskan gandengannya yang cukup kuat tadi, "hehe,, iya kak, maf," kata si oni
ga sampe 5 menit, kita sampai di tempat fotokopi, si oni langsung bercuap-cuap minta hp nya.
oni : bang, ada hp tadi tinggal di sini bang?
abang fotokopi : hp yang mana?
oni : ada tadi bg,, tinggal di sini, (sedikit merengek)
abang fotokopi : hp nokia itu.. udah dijual tadi di conter sebelah..
oni : aa,, cepat la bang, hp aku t bang
abang fotokopi : ih,, ga percaya udah dijual tadi,
permainan cuap-cuap antara oni dan abang fotokopi masih berlanjut, dan keluarlah seseorang dari belakang fotokopi,
abang fotokopi 2 : tu tanya sama abang itu (sambil menunjuk abang yang baru keluar)
  oni langsung nyamperin t si abang2, ternyata itu yang namanya bang ucup. dengan gaya coolnya dia berikan Hp dan flashdisk (ketinggalan juga),
si oni mesem2 dengan wajah malunya. dan gue  hanya berdiri menunggunya tanpa sepatah kata pun, masalahnya perut masih berontak jadi ga ada tenaga buat ngomong, hehe

selesai mengucapkan terima kasih, oni langsung mengajak gue pulang ke kos.
#akhirnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar