Minggu, 23 November 2014

AYAH



Seorang perempuan setengah baya, berjalan disela angin ribut bercampur hujan. Dia tak merasakan dingin sedikitpun, hingga api pun keluar dengan sangat menyala dari tubuhnya, seolah hujan menjadi pelumas yang membuatnya lebih terang dari biasanya
= = = = = =
Terkaman awan hitam menghanyutkannya pada waktu tangan-tangan kecil itu merangkul erat jemari ayahnya yang melebihi volume tangannya sendiri. Dia tersenyum lirih melihat nanar mata ayahnya yang penuh kasih sayang memberikannya kelembutan dan kahangatan yang tak berbatas.
= = = = = =

Tidak ada komentar:

Posting Komentar