Senin, 22 Juli 2013

Sebuah Mimpi dan Sebuah Kejutan

Vita terlelap pulas, dia lupa kalau pagi telah berubah menjadi terik mentari yang berpendar jauh di balik 7 lapisan bumi. Vita bangun dengan wajah kusut dan rambut acak-acakannya mengambil sebuah handuk coklat yang tergantung dan langsung menuju kamar mandi. Kurang dari 15 menit dia menyelesaikan mandinya. Mulai mengemasi rambut ikalnya yang mulai panjang. Vita 22 tahun tak jauh beda dengan Vita 15 tahun yang tak begitu suka dengan rambut panjang. hmm,... sepertinya Vita sekarang memikirkan untuk memotong rambutnya. Sambil menyisir rambutnya, Vita teringat mimpinya pada pagi hari. Mimpi yang cukup lama tidak hadir. Vita memimpikan dia. Dia yang mungkin tak akan pernah bisa Vita raih, karena beribu kekecewaan sudah terpupuk sangat banyak dihatinya. Vita merasakan sebuah keanehan, karena tidak biasanya dia memimpikan laki-laki itu terlalu lama, dan kronologi mimpinya juga hilang seketika. Vita mencoba mengingat-ingatnya, tapi tetap saja Vita tak mengingat satu pun dari mimpinya.
Selesai dengan rambutnya, Vita mulai mengutak atik Hpnya yang sudah mati dari tadi malam. Mulai sibuk dengan dua Hpnya. Kartu dan batre Hpnya bertukar tempat dan sebuah carger Hp yang sudah siap untuk digunakan. Vita mulai menghitung kehidupan Hpnya, 1... 2.. 3.. hidup. Bertubi-tubilah sms masuk ke Hpnya, tentu saja karena sejak malam Hpnya mati. Berapa kali membuka pesan masuk, Vita tak memperhatikan satu nomor yang khas yang mencoba menyapanya tadi malam. iya, itu dia. Dia yang sudah lama hadir di hati Vita. Vita langsung menelan ludah, berpikir ulang tentang mimpinya tadi pagi. Ada apa sebenarnya, apa yang terjadi.
Vita bingung harus menyikapinya seperti apa, karena Dia yang vita sukai telah memiliki seorang kekasih. Vita mulai mencari tahu dengan mata dan tangannya. Hm.. sepertinya ada sebuah kesalah pahaman terjadi diantara mereka. Vita berusaha menyikapi semua sewajarnya, tapi bagaimanapun itu. Bagi vita, dia yang menghubunginya itu adalah sebuah tanda tanya besar. Untuk apa dia menghubungi Vita, toh kalaupun ada masalah dengan kekasihnya, kenapa larinya harus ke Vita.
Sebuah mimpi yang Vita alami pun baginya itu keanehan, karena untuk beberapa lelaki yang pernah mengenalnya lebih dekat, hanya untuk satu lelaki ini yang seperti ini. Yang sering hadir di mimpi Vita, tanpa harus diminta hadir.
Vita mencoba membalas pesan dari Dia ketika keesokan harinya, setidaknya Vita telah menjawab sapaannya.
Ketika malam datang, Vita disibukkan dengan sekelumit kegiatan pekuliahannya. Maka Vita memutuskan untuk begadang malam ini. Sebuah kejutan terjadi, Dia selain berteman didunia nyata, Vita juga berteman dengannya didunia maya.
Indah sekali yang Vita lihat, sebuah foto bersama kekasihnya. Baru kali ini Vita melihat Dia berani memasukkan foto bersama kekasihnya di sosial media. Dan ini benar-benar kejutan. Vita hanya bisa berucap syukur, karena ketika dia telah berbuat seperti ini, berarti dia tidak main-main lagi, telah menemukan tulang rusuknya. Jika memang itu yang ditakdirkan Tuhan.
Vita sangat menerima itu semua, karena untuk masih menyimpan rasa yang sudah kecewa rasanya sudah tidak ada tempat dihati Vita. Vita hanya memfokuskan pandangan ke depan, mencari tempat yang benar bersama Tuhannya.
to be continued..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar