Selasa, 22 Januari 2013

cinta yang setia

vita mengeluarkan suara sendunya, menahan isakan dengan tangan gemetarnya. kacamatanya pun beruap seolah matanya tak sanggup lagi untuk menahan rasa yang bertahun-tahun. dia tak kuasa melihat adri yang tergolek lemah tanpa suara, hanya suara detak jantungnya yang mengiringi tangis vita malam itu di sebuah lorong rumah sakit tera media jakarta selatan.
hujan pun turun seakan mengerti dengan rasa yang vita coba keluarkan lewat tangisnya. untuk pertama kalinya, dia menangis dengan sekeras dan segemetar ini. karena baginya tak ada yang lebih membuatnya sedih jika adri tak ada disisinya lagi.
======================================================================
selang beberapa jam, akhirnya adri bangun dari koma singkatnya. wajah vita kembali sumringah dengan tangan yang mulai berusaha menghapus jejak-jejak tangis dipipinya. adri masih sangat lemah untuk diajak bicara dengan keadaan tangannya memakai infus dan kepala yang diperban tebal.
vita mendekat memastikan keadaan adri.
"bagaimana keadaan mu?" tanya vita
"masih sedikit pusing" jawab adri sambil sedikit mangangkat tubuhnya
"sudahlah kau istirahat saja dulu, jangan terlalu banyak bergerak" jawab vita sambil membantu adri untuk keposisi tidur kembali
adri tersenyum dan mengikuti saran vita. tiba-tiba seorang suster datang membawa nasi untuk makan malam pertama adri dirumah sakit.
"ini makan dulu ya adri" ujar suster
"terima kasih suster" ujar vita sambil mengambil makanan yang diberikan suster
"ayo makan dulu" ujar vita dengan nada bersemangat
adri hanya membalas dengan senyuman dan mulai menyantap makanan yang disuapkan vita.
"enak makanannya?" tanya vita
"kurang, tapi lebih enak memandangmu vita" ujar adri dengan tatapan penuh rasa sayang
vita tersenyum dan kembali menyemangati adri, "ayo dimakan lagi, harus habis ya.. biar besok pagi udah bisa pulang" ujar vita
"baik, vitaku yang baik hati" adri menjawab dengan sangat bersemangat
"sudah jangan terlalu banyak memuji, fokus pada kesembuhanmu adri" jawab vita selesai sesuap terakhir makanan adri telah habis. kemudian vita mulai sibuk membersihkan butiran-butiran nasi yang berserakkan dan membersihkan mulut adri dengan tissue.
sesaat vita sedang membersihkan mulut adri, tiba-tiba genggaman tangan adri menghentikan waktu sedetik dengan tatapan yang lebih dari biasanya. vita tersentak, dan adri mulai bicara.
"aku tau selama 4 tahun ini aku hanya datang dan pergi untukmu, tapi yakinlah bahwa kali ini aku tak akan pergi lagi, jika sempat aku berubah setelah dari rumah sakit ini, silahkan kamu hapus segala tentangku, tapi jika tidak, ku mohon tetaplah berada disampingku"
vita menyela "sudahlah, apa yang kamu bicarakan ini" dan berusaha keluar dari eratnya genggaman tangan adri.
vita berjalan pelan keluar, "aku pergi membuang sampah dulu"
"vit, aku tau kamu sangat menyayangiku, jujurlah, karena semua terlihat jelas olehku dari caramu tak meninggalkanku sedikit pun di rumah sakit ini" tambah adri dengan suara kerasnya
vita terhenti mendengar ucapan adri tersebut. Menjawab dengan diam dan melanjutkan langkahnya keluar. adri termenung sendiri, merasakan sebuah kesalahan yang dia pupuk sejak dulu.
====================================================================
vita kembali, dengan mata sembabnya.
"hei, bagaimana keadaanmu? maaf aku terlalu lama di luar" vita mencoba mencairkan suasana kembali
"sudah lebih baik, kamu dari mana?" tanya adri
"hmm,, hanya berdiam diri di taman, menghirup udara malam ternyata menyegarkan juga, hehe.."ucap vita dengan tawa kecilnya
"matamu kenapa? kamu menangis?" adri kembali bertanya
"aahhh,, tidak,, ini tadi ada binatang yang tak sengaja membuat mataku sakit" vita menjawab dengan suara dan rona wajah yang gugup
"ooo,,ya sudah lebih baik kamu istirahat saja sekarang, kamu terlihat sangat lelah"

#to be continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar