mengepalkan semuanya
semua yang kurasa bisa ku kepal
dengan tangan mungil ku ini
aku berlari kencang mengejarnya
sampai pegangan kuatku berhenti
berhenti pada kerah baju seorang lelaki
dia berbalik menangkap kepalan tanganku
tangan ku kembali beraksi menghujam wajahnya
sebuah darah keluar dari mulutnya
matanya seolah bertanya
apakah ini benar adanya?
aku masih bisa waras hari itu
dengan larinya yang melebihiku
hingga kucukupkan satu kepalan untuknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar