Jumat, 21 September 2012

Lengah

baju merah muda menjadi penghias wajahnya
dia tidak kolod dengan banyak hal

satu poin yang akan selalu digenggam
tumpuan tangan yang penuh dengan energi
tamparan itu datang
membekas di wajahnya yang cantik 

dia berlari ke lautan lepas
memanggil nama yang mematahkan setiap sendi tubuhnya
"Tuhan.... aku akan lebih sabar jika kau beri aku kekuatan"

batu itu menempel
merusak hati yang mulai mekar
air asin itu bertambah dari mata kucingnya

petir menyambar
seolah Tuhan mendengarkan raungannya

bakau-bakau semakin mendung
ikan-ikan berhenti menyengat
dan dia hilang di sudut batu itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar