Ini dia yang ku cari
Kemana saja kau?
Kenapa tak pernah mengabariku sepucuk atau dua
pucuk surat?
Tak kau lihatkah
Hatiku ini setiap hari gundah gulana karna
memikirkanmu
Aku gamang tak bersamamu
Tapi setiap mata kita bertemu
Cerita konyol itu kau teriakan lagi di telingaku
Kau memang tak pernah menatapku dengan lembut
Jika dihitung dengan seribu mawar yg kuterima
darimu
Aku lebih baik memilih bunga anggrek
Kenapa begitu
Karena kau tak sengaja telah membuyarkan pikiran
ku
tentang cinta yang menggema di dalam pikiranku
ku kira semua ini istana
tapi yang ku dapat hanya sebongkah tanah kering
yg haus
aku kering karena cintamu
aku haus karena kasihmu
ah sudahlah
jangan kau tarik mataku lagi
untuk melihat kehidupan yang tak pernah ku inginkan
mataku tertutup
sayup-sayup mendengar nyanyian alam
membawa ku terbang tinggi
bersama berjuta rasa baru
aku takjub dengan apa yang terjadi hari ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar