sedetik ku beranjak dari
kesunyian
tapi serasa seabad dalam
keterpurukan
karena silaumu membekas
tajam di dinding hatiku
aku ingin berangsur
mundur
ketika hatiku belum
terbakar dengan amarah
aku masih ingat kicauan
cerita itu
saat dimana ku ajak kau
bermain
melewati cahaya bulan
dan bintang
terbang bersama ribuan
burung-burung pelikat
tapi
hanya sekejap kita
berada di atas pelangi
kilat pun menyambar
menghempaskan tubuhmu ke
bumi
dan aku hanya terdiam
tanpa kata melihat kau pergi dengan tragis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar